Add caption |
Viral- Setelah beberapa waktu Mukidi ngetren menjadi bahan canda dan lain hal. Sekarang muncul lagi istilah baru yang sering di pakai para maya mania, dalam tiap celoteh dan umpatan candaanya, baik di koment status, group ataupun sapa privasi baik BB, WA dan sebagaianya.
Entah kapan di mulainya, yang jelas istilah dengan tambahan " min/ themin" tidak lagi asing dalam dunia maya.
Ketertarikan tersebut, menyeret selancar maya yang akhirnya berteman dengan akun unik, yang menurut saya lain dari pada lainya. Baik dari segi tutur sapa cimentarnya sampai pada unggahan statusnya. Oke, bole di bilang " Themin bangetlah", akun penggambaran dari sosok yang sangat sederhana dengan kepolosanya ala Themin Roger.
Bagi saya akaun yang sangan menginspirasi dan memotifasi, bahwa beban berat hidup ternyata tak seberat jika kita menyikapi seperti seorang Themun.
Culun, ya...tapi cerdik juga iya. Tersenyum banget dech di buatnya, jika kita mau membaca unggahan- unggahan status dan tanggapan polos membalas komentar update statusnya.
Mungkin benar, yang di tuliskan akun Mas Ade, seorang jurnalis Koran Online Pewarta Indonesia. Yang menuliskan, sosok Themin hanya tinggal ada dalam cerita.
Karena bagaimana mungkin dengan seorang Themin, masih mampu jujur, tidak gengsi dan syarat akan kesederhanaan yang polos di jaman seperti ini. Di mana untuk mengakui kekurangan yang lumrah di miliki seseorang aja sudah sulit di temukan.
Ngomong soal Themin, ternyata bukan hanya sekedar istilah atau nama saja. Dari pemilik akun Themin Roger, saya mendapat penghormatan pencerahan dari istilah atau arti nama yang di pakai sebagai nama akunnya.
Dalam wawancara inbox, pemilik akun mengatakan " THEMIN= T- telaten H-hemat E-ekonomis M-manfaat I-ikhtiar N- Normal. Arti keseluruhan yang di harapkan dari nama Themin adalah: dalam hidup haruslah normal (wajar-wajar saja alias sederhana wae, jelas kang Themin via inboxnya) Jangan lupa selalu berusaha apapun itu yang penting halal dan bisa. Manfaatkan apa yang kita bisa, misal dengan memanfaatkan segala sesuatu yang dudah di anggap tidak manfaat, kertas bekas, botol bekas kita sulap menjadi sebuah karya yang menjadikan usaha dan menghasilkan."
"Ekonomis, selera kita gak usah yang muluk- muluk atau wah-wahan karena gengsi, kita apa adanya saja dengan menyesuaikan penghasilan. Hemat, harus pinter nyimpen atau menabung dari hasil setiap hari walaupun hanya 2 koin receh 500an".
"Telaten, jangan pernah menyerah apalagi putus asa dalam berusaha. Apalagi suka mengeluh, sampai akhirnya benci diri, iri pada kehidupan orang lain. Jalani, nikmati dan syukuri saja mbak e..." pungkas inboxnya. [Ellika]