Memang ujung penaku
Tak setajam ujung pedang
Yang terhubung dari rangkanya
Namun kubahagia
Illahi ya Robbi
Masih mengujikan ku
Membuat jari jari ini menari
Disusun nan permai
Terlahirlah seorang aku
Bayi mungil karena kehendak semesta...alam ini
Hingga aku tak beraksara
Jua tak berupa memadai
Diatasnya tikar pandan nan Kumal
Aku dibuahai kasih ibuku bapakku
Sang fakir buruh tani
Aku disuapi nasi jagung
Lauk garam agar tumbuh dewasa
Kelak kemudian hari
Mainanku seruling jerami
Mobil mini kulit jeruk Bali
Senapanku papa pisang
Namun kutetap tersenyum
Menikmati hari demi hari
Bajuku satu satunya
Camping kusam benangnya
Hingga cuci kering kupakai
Namun...
Garis hidup saat dewasaku
Tiada seindah dongeng Cinderella
Juga dicantumkan putri salju
Beserta Dispeto dan Pinokio
Alur cerita terbalik
Bergolak mencabik nurani
Pernah kusinggah bernaung
Di lubuk hati sang putri misteri
Namun apa hendak dikata
Ia jua pergi entah kemana
Tinggalkan perih gores luka
Yang menghitam menganga
Tetapi sekelumit
Bahagia pernah kukenyam jua
Walau ada getir diantara manis
Rasanya....
Ibu....oh ibuku sayang
Andai kutahu dewasaku
Tak seindah ruang mimpi mimpiku
Aku rindu ingin kembali
Jadi putra kecilmu bagai lalu