Media Blogspot - Ketika memakai belangkon, secara spontan akan muncul beberapa stigma negatif disekitarmu. Di antaranya mungkin kamu akan di anggap dukun, lantas dipanggil Mbah atau dengan varian panggilan yang intinya mejurus pada hal yang berspektif buruk. Saran saya jangan buru-buru tersinggung, jangan marah dan jangan pula merasa aneh, karena akhirnya justru mereka yang memiliki kesimpulan tidak baik, jauh lebih aneh. Tanya kenapa?!
Baiklah, begini!!! Dimasa-masa imprialis, bangsa penjajah selalu tidak suka jika bangsa Jawa menjadi bangsanya sendiri. Karena barometer kebangsaan akan sulit diterabas kekuatannya jika suatu bangsa kokoh menjadi bangsanya sendiri. Artinya, melumat mentah-mentah kepribadian suatu bangsa sehingga terpental jauh dari karakter bangsanya sendiri adalah langkah yang paling efektif meluluhkan lantakkan kedaulatan berkebangsaan.
Maka, adalah lazim jika bangsa penjajah kala itu gencar membuat propaganda yang bermuatan anti kebangsaan, istilah gampangnya para Trah Jawa dibuat elergi tampil menjadi bangsanya sendiri. Beberapa di antara propaganda tersebut adalah melucuti identitas bangsa Jawa baik dari segi pakaiannya hingga adat istiadatnya. Sampai disini paham ya?!
Sekarang saya tanya, tolong beri saya satu dalil saja tentang pelarangan memakai belangkon baik yang bersumber dari kitab Agama ataupun undang-undang Negara?! Lantas, seharam itukah belangkon di pakai Trah Jawa?!
Kesimpulannya jelas, mereka yang masih menertawakan Trah Jawa menjadi bangsanya sendiri kemungkinan besar pola pikirnya masih tersusupi virus-virus propaganda penjajah. Mereka yang elergi melihat anak Jawa tampil terang-terangan menjadi dirinya sendiri bisa jadi lebih senang menjadi bangsa lain ketimbang menjadi bangsanya sendiri. Jika begini adanya yang aneh kita atau mereka?!
Silahkan anda tampil menjadi bangsa manapun, bagi kami tidak masalah. Hanya saja, suatu hari akan menjadi masalah besar jika kemudian orang-orang seperti kami ini terus menerus menjadi bahan tertawaan lantaran kami setia menjaga nilai-nilai berkebangsaan.
Ingat, Jawa ini bukan sekedar status suku. Namun Jawa adalah soal menetapi kodrat, meluhurkan adat istiadat dan berusaha sekuat tenaga tidak menjadi bangsa lain. Mengapa harus malu?!
Jawa oh Jawa, riwayatmu kini????!!!!
KOWE KABEH SEDULURKU
(*Sri Narendra Kalaseba)