Foto : Sertu Darmana, bersama petani saat pendampingan |
Di sela-sela kegiatan, Sertu Darmana menuturkan, pendampingan yang dilakukannya terhadap petani, merupakan upaya khusus ketahanan pangan guna membantu petani mewujudkan swasembada pangan.
“Pembersihan gulma ini sangat penting dilakukan, karena keberadaan gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama, baik padi maupun jagung. Dengan terbebasnya tanaman dari gulma maka tingkat penyerapan cahaya, air dan unsur hara akan lebih baik sehingga tanaman dapat tumbuh secara optimal,” ungkapnya.
Masih kata Sertu Darmana, “Dari mulai tanam sampai berisi buah, selalu mendapat perhatian, apabila terjadi kendala atau hama yang menyerang maka sedini mungkin bisa di atasi. Sehingga pertumbuhan jagung tidak terlambat yang berdampak pada hasil panen.
Untuk diketahui, penggunaan herbisida Calaris ini mampu mengendalikan gulma khususnya daun sempit dan daun lebar. Herbisida ini umumnya digunakan pada tanaman jagung berumur antara 10-21 hari. Penggunaan Calaris ini biasanya dengan dosis 60 cc dicampur dengan surfaktan 30 cc atau dosis berimbang kemudian disemprotkan merata di sekitar tanaman jagung." Lanjutnya
Pada kesempatan berbeda, Danramil 17/Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali, Kapten Arh Iswadi Yusuf mengungkapkan, pendampingan yang dilakukan para Babinsa tidak hanya bagi petani padi, namun termasuk petani jagung yang ada di wilayah binaan.
“Dengan hadirnya Babinsa di lapangan, tentunya akan menambah semangat para petani dalam melakukan proses produksi sehingga hasil panen meningkat yang dengan sendirinya percepatan pencapaian swasembada pangan di wilayah dapat terwujud,” tandasnya. (Penerangan Kodim 0724/ Boyolali)